Asteroid Seukuran Menara Big Ben Melintasi Bumi Akhir Pekan Ini


Asteroid Seukuran Menara Big Ben Melintasi Bumi Akhir Pekan Ini

Sebuah asteroid seukuran menara jam Big Ben dikabarkan akan melewati sekitar setengah jalan antara Bumi dan Bulan Sabtu ini.  (Istimewa)

Kwarta5.com Jakarta,- Sebuah asteroid seukuran menara jam Big Ben dikabarkan akan melewati sekitar setengah jalan antara Bumi dan Bulan pada hari Sabtu (25/3/2023) dengan kecepatan sekitar 17.000 mil per jam.

Menurut laman Metro.co.uk, asteroid yang diberi nama DZ2 2023 itu terdeteksi pada 27 Februari oleh para astronom di Observatorium Roque de los Muchachos di La Palma di Kepulauan Canary.

Melintas pada jarak sekitar 100.000 mil di atas planet dan memiliki panjang sekitar 95 meter, DZ2 2023 tidak menimbulkan risiko bagi kehidupan di Bumi, tetapi akan menawarkan kesempatan bagi para astronom amatir untuk melihat secara sekilas fenomena sekali dalam satu dekade ini.

Di akun Twitter Asteroid Watch, NASA menulis: 'Sementara pendekatan jarak dekat adalah kejadian biasa, satu demi satu asteroid sebesar ini (140-310 kaki) terjadi hanya sekali per dekade, memberikan peluang unik bagi sains.’

Para astronom menggunakan pendekatan yang unik ini untuk mempelajari sebanyak mungkin tentang 2023 DZ2 dalam jangka waktu singkat yang mana ini merupakan praktik yang baik untuk #PlanetaryDefense di masa mendatang jika potensi ancaman dari asteroid ditemukan.

September lalu, NASA berhasil menabrakkan pesawat ruang angkasa ke asteroid Dimorphos dalam upaya untuk mengubah lintasannya sebagai bagian dari misi Double Asteroid Redirection Test (DART). Dampak yang dihasilkan adalah mengurangi waktu yang dibutuhkan Dimorphos untuk mengorbit di sekitar asteroid induknya Didymos selama 32 menit.

Berita terbaru datang ketika kepala ilmuwan Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, James Garvin memperingatkan bahwa Bumi mungkin berisiko lebih besar mengalami tabrakan asteroid tingkat tinggi daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Dengan menggunakan citra satelit beresolusi tinggi yang baru, timnya menemukan empat kawah tumbukan yang tercipta dalam satu juta tahun terakhir, semuanya terkait dengan serangan yang dianggap sepuluh kali lebih kuat daripada bom nuklir terbesar dalam sejarah. Sebelumnya diperkirakan serangan semacam itu hanya terjadi setiap 600.000 hingga 700.000 tahun.

Namun, dengan DZ2 2023 yang tidak menimbulkan ancaman bagi manusia kecuali kemungkinan melihat bintang di malam hari, asteroid adalah salah satu hal yang bisa dinikmati.

Ini akan menjadi tontonan malam terbaru di musim semi yang akan dikenang para penikmat bintang setelah tampilan komet hijau mempesona C/2022 E3 (ZTF) di bulan Februari yang melintas di sekitar Hari Valentine.

Red/brst


Lebih baru Lebih lama