Pembinaan Mental Dan Kuliah Siraman Rohani Pangkalan TNI AL Ranai Menjadi Motivasi Untuk Prajurit


Pembinaan Mental Dan Kuliah Siraman Rohani Pangkalan TNI AL Ranai Menjadi Motivasi Untuk Prajurit

Anggota TNI AL Ranai Kuliah Siraman Ronahi Bagi yang Beragama Islam
Kwarta5.com Natuna,- Prajurit Pangkalan TNI AL (Lanal) Ranai melaksanakan Kuliah Siraman Rohani (Kausri) agama bagi prajurit yang beragama Islam di Musholla Raudhatul Jannati dan prajurit yang beragama Kristen di ruang rapat Puskodal Mako Lanal Ranai Jl. Yos Sudarso No. 01 Kelurahan Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Kamis (11/ 08/2022)

Kegiatan kausri agama oleh prajurit Lanal Ranai selaras dengan perintah harian Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. dalam kutipan - kutipannya yaitu "Tingkatkan keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan dalam pengabdian sebagai prajurit  Jalasena yang memegang teguh nilai - nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI dan Trisila TNI AL. 

Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Ranai Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo I. melalui Pasprogar Lanal Ranai Mayor Laut (T) Muhamad Tuahta mengatakan bahwa acara kausri agama  yang diselenggarakan oleh Pangkalan TNI AL (Lanal) Ranai adalah sebagai pembinaan mental (Bintal) dan pembinaan rohani (Binroh) kepada prajurit dan PNS Lanal Ranai." Terangnya'". 

"Penceramah Kausri agama Islam oleh Bintara Rohani (Baroh) Serda Nav Mochamad Wakit menyampaikan dalam tema "Keutamaan Shalat Sunah Rawatib"

Kedudukan Rawatib sebagai shalat sunnah memang sangat istimewa.,"Terang Danlanal. 

"Karena seseorang yang senantiasa menjalankan ibadah termasuk shalat sunah rawatib, maka ia akan diberikan rahmat dan kebaikan melimpah oleh Allah SWT, akan  dibangunkan rumah di Surga, diharamkan baginya api neraka dan dijauhkan sifat sombong dan riya.,"Ungkap Danlanal. 

Masih Danlanal Ranai juga menyampaikan Sholat sunnah rawatib terdiri atas dua macam. Yaitu, shlat sunah rawatib yang muakkad (sangat dianjurkan). Salat rawatib yang dihukumi muakkad ini artinya senantiasa dikerjakan Rasulullah. Selanjutnya, salat sunnah rawatib ghairu muakkad (anjurannya tak sekuat yang muakkad). 

Secara keseluruhan, salat sunnah rawatib ada 18 rakaat. Dengan rincian, 12 rakaat adalah salat sunnah rawatib muakkad, dan 6 rakaat adalah salat sunnah rawatib ghairu muakkad. 

"Adapun Shalat sunah rawatib yang muakkad, yaitu empat rakaat sebelum shalat dzuhur, dua rakaat setelah shalat dzuhur, dua rakaat setelah shalat maghrib, dua rakaat setelah shalat isya dan dua rakaat sebelum shalat subuh.,"Terang Danlanal. 

Sedangkan yang termasuk shalat sunah rawatib ghairu muakkad, yaitu  dua rakaat sebelum shalat ashar dua rakaat sebelum magrib dan dua rakaat sebelum isya'. 

"Waktu melaksanakan sholat rawatib, ditinjau dari waktu pelaksanaannya, shalat sunnah rawatib secara garis besar dibagi menjadi dua kategori. Yakni, qabliyah (dikerjakan sebelum shalat wajib) dan bakdiyah (ditunaikan usai shalat wajib).,"Tegas Danlanal. 

“Setiap sunnah rawatib qobliyah maka waktunya dimulai dari masuknya waktu sholat fardhu hingga sholat fardhu dikerjakan, dan sholat rawatib ba’diyah maka waktunya dimulai dari selesainya sholat fardhu hingga berakhirnya waktu sholat fardhu tersebut.“ Jelasnya. 

Pembawa khotbah agama Kristen Mayor Laut (P) Hotma Maranata Hutahaean, S.H.  (Pasintel Lanal Ranai) dikutip dari Alkitab Mateus Bab 18 ayat 21, Dalam Tema "Pengampunan Tanpa Batas". Pada penyampaiannya  mengampuni kesalahan seseorang harus didasari oleh kasih dari hati yang tulus dan ikhlas. Seperti kata Tuhan Yesus, "kamu harus mengampuni sesamamu sampai 70 kali terhadap orang yang berbuat kesalahan kepadamu.

Demikian juga didalam kehidupan kamu sehari - hari harus berperilaku yang baik. (Ilham)

Lebih baru Lebih lama