Tan A Tie Dulu Seorang Koki Restoran, Sekarang Sukses Jadi Anggota DPRD Batam


Tan A Tie Dulu Seorang Koki Restoran, Sekarang Sukses Jadi Anggota DPRD Batam

Tan A Tie Anggota DPRD Batam 2019-2024
Kwarta5.com Batam,- Bagi sebagian orang, menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan sebuah jabatan yang sangat diimpi-impikan.

Duduk di kursi gedung terhormat, menyuarakan aspirasi rakyat, dijaga seorang bodyguard, mengendarai mobil mewah, punya harta melimpah, memakai jas dan dasi merah sambil menyapa masyarakat dengan ramah.

“Terimakasih bapak ibu semuanya yang telah menyambut saya dengan meriah, aspirasi bapak ibu akan kami perjuangkan,”ucap seorang teman dengan senyum lebar ketika berkhayal menjadi seorang anggota DPRD.

Begitulah kehidupan seorang wakil rakyat yang ada di bayangan dia.

Lantas, siapa yang tidak ingin memiliki kehidupan hedon seperti itu?

Di samping itu, sebagian dari mereka memikirkan hal itu pun tidak pernah terlintas dibenaknya. Dia hanya fokus menjalankan rutinitas pekerjaannya sehari-hari. Berangkat di pagi hari dan istri setia menunggu di rumah sore hari.

Sebagian lagi, mereka bahkan hanya bertemu dengan anak istri di malam hari saja. Mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing demi menggapai impian rumah tangganya.

Kehidupan seperti itu dirasakan oleh salah satu anggota DPRD Kota Batam Tan A Tie sebelum terjun ke dunia politik.

Sebelum menjadi anggota DPRD Kota Batam, Tan A Tie hanyalah seorang koki biasa yang pindah dari satu restoran ke restoran lainnya.

Kehidupan yang dia lalui juga cukup sederhana, semua hasil jerih payahnya dia tabung untuk masa depan keluarga, sisanya dia sisihkan untuk kegiatan amal.

Tan A Tie yang biasa dipanggil Alex ini memang dikenal memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi, tak heran jika banyak warga yang simpati jika ia turun ke lapangan.

Dia juga diketahui bergabung dengan beberapa organisasi sosial yang selalu hadir membantu masyarakat yang membutuhkan.

Setiap ada musibah dan bencana, Tan A Tie selalu maju paling depan untuk menolong masyarakat. Melihat hal itu, pamor pria tionghoa kelahiran Urung Kundur ini mulai terdengar di telinga beberapa partai politik di Batam.

Banyak diantara mereka mulai melakukan bujuk rayu meminang Tan A Tie untuk bergabung di partainya. Namun Tan A Tie mengaku saat itu tidak memiliki ketertarikan sedikit pun dengan politik.

Teman-temannya juga mulai melihat peluang di dalam diri Tan A Tie, mereka mendukung penuh jika Tan A Tie bergabung dengan partai politik, namun lagi-lagi jawaban Tan A Tie tetap sama.

” Saya tidak tertarik dengan politik,”ungkapnya dengan tegas.

Dia kembali melakukan rutinitasnya tanpa mempedulikan ajakan untuk bergabung dengan partai politik.

Sampai suatu hari, ada seorang kader dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang selalu datang ke rumahnya tiap malam. Pria itu mengajak Tan A Tie untuk bergabung di partainya. Awalnya Tan A Tie menolak, namun melihat usaha pria ini yang tiap malam mendatanginya, akhirnya Tan A Tie bersedia bergabung dengan PSI dengan syarat hanya menjadi sebatas anggota saja.

Menjelang pemilu 2019, rupanya PSI memasukkan nama Tan A Tie sebagai salah satu calon legislatif Kota Batam. Tan A Tie saat itu tidak terlalu peduli dengan hasil perolehan suara yang akan dia dapat. Dia hanya melakukan sosialisasi dari satu teman ke teman lainnya.

“Saya masih aktif sebagai koki sampai pemilu,”ungkapnya.

Sebagai bukti jika Tan A Tie ikut berlaga dalam kontestasi pileg 2019, Tan A Tie pun mencetak beberapa baliho dan kartu nama.

Hari yang tidak terlalu di nanti pun tiba, disaat caleg lain merasa was-was dengan perolehan suara yang mereka dapat, Tan A Tie malah kaget ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam mengumumkan dia terpilih sebagai wakil rakyat dapil Lubuk Baja dan Batam Kota.

“Ini merupakan kuasa dari Tuhan, saya hanya memiliki suara 800 an bisa duduk disini, sedangkan teman-teman yang lain ada yang mendapat lebih dari 3000 suara, tetapi mereka masih belum beruntung,”ungkapnya ketika bercerita dengan awak media di ruang kerjanya Senin, (8/5/2023).

Setelah mendengar kabar dari KPU, Tan A Tie pun berjanji pada Tuhan untuk menggunakan jabatannya sebaik mungkin dan memegang teguh amanah tersebut.

Dia pun mulai semakin rajin beribadah setelah mendapat keajaiban dari Tuhan.

“Dibalik ini semua, Tuhan pasti sudah memiliki rencana lain, kenapa saya terpilih”terangnya.

Menjadi anggota DPRD kini membuat jiwa sosial Tan A Tie semakin menggebu, beberapa hal yang tidak bisa dia lakukan sebelum memiliki jabatan saat ini bisa dia kerjakan. Tan A Tie tidak mau menerima gaji buta dari pajak rakyat, untuk itu dia seringkali turun untuk menyerap aspirasi masyarakat.

“Kita bantu saudara-saudara kita yang terkendala di identitas seperti KTP, akta, BPJS dan lain-lain,”ungkapnya.

Selain itu, Tan A Tie juga sering membantu warga yang terkendala dengan biaya sekolah.

“Saya berharap semua anak-anak memiliki kesempatan yang sama dalam pendidikan. Jangan pernah membedakan anak yang satu dengan yang lainnya,”terangnya.

Kedepannya, Tan A Tie berkeinginan memiliki sebuah Rumah Sosial, dimana rumah itu nantinya akan menampung bantuan yang akan disalurkan kepada masyarakat kurang mampu.

“Ketika ada banjir dan musibah lainnya, kita sudah memiliki bahan untuk disalurkan tanpa harus mencari-cari terlebih dahulu,”imbuhnya.

Tan A Tie merupakan seorang pria tionghoa kelahiran Urung Kundur 12 Februari 1974. Politisi muda dari PSI ini saat ini menjadi anggota DPRD Batam Komisi I  yang membidangi Hukum dan Pemerintahan.

 MK-mun


Lebih baru Lebih lama