Waspada Bencana Alam, Ketua DPRD Batam Ajak Forkompinda Kuatkan Sinergitas Mitigasi


Waspada Bencana Alam, Ketua DPRD Batam Ajak Forkompinda Kuatkan Sinergitas Mitigasi

Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto, SH, MH. Foto: Kwarta5/Ist
Kwarta5.com Batam,- Memasuki musim penghujan dan munculnya beberapa bencana alam, Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto, SH, MH kembali mengingatkan masyarakat akan bahaya akibat cuaca ekstrem tersebut.

Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto mengatakan, perlu adanya penguatan sinergi mitigasi dini agar masyarakat dapat terhindar dari risiko akibat bencana.

Pria yang akrab disapa Cak Nur ini pun memandang ada dua potensi bencana yang kerap terjadi saat musim hujan, yakni banjir dan tanah longsor.

“Mengantisipasi dampak tersebut, perlu adanya pengawasan dan kewaspadaan dini. Begitu juga mengenali wilayah yang ditempati dari sudut pandang potensi kebencanaan perlu dilakukan, baik oleh masyarakat, lembaga terkait, ataupun oleh para peneliti melalui berbagai kajian,” ujar Nuryanto, pada Selasa (7/3/2023).

Dikatakan Nuryanto, untuk antisipasi bencana banjir maupun longsor, ada beberapa upaya mitigasi yang bisa dilakukan masyarakat.

Pertama, masyarakat harus mengenal kondisi topografi wilayahnya, apakah di hulu, hilir, punggungan, lembahan, atau dataran. Selain mengenal lokasi sekitar, pengenalan kondisi lahan juga perlu diperhatikan.

“Contohnya, apakah di wilayah hulu ada perubahan fungsi lahan, atau apakah kondisi sungai yang mengalir menjadi sempit karena pembangunan. Dengan memahami itu kita akan tahu daerah kita berpotensi banjir bandang atau berpotensi tergenang cukup tinggi,” jelasnya.

Selain itu, perlu adanya penyiapan sistem peringatan dini (early warning system). Dimana hal ini akan membantu masyarakat untuk waspada dan tahu lokasi mana yang bisa dipersiapkan untuk evakuasi apabila terjadi sesuatu bencana.

“Koordinasi wilayah hulu dengan hilir kiranya perlu dilakukan agar masyarakat bisa mengantisipasi sedini mungkin terhadap bencana,” tegasnya.

Langkah ketiga, mewaspadai insiden ikutan saat bencana terjadi, diantaranya mewaspadai arus air saat banjir terjadi, mengenal titik-titik lubang dan saluran air yang kemungkinan tidak terlihat saat banjir, hingga mematikan arus listrik ketika banjir menggenang untuk mencegah sengatan listrik.

“Kemudian siapkan lokasi evakuasi yang lebih tinggi dari banjir, serta siapkan penampungan air bersih untuk menghindarkan kita dari penyakit kulit,” pungkasnya.


Red/yy

Lebih baru Lebih lama