Menjelang 9 Desember 2020, Tentukan Pilihanmu Sesuai Hati Nuranimu


Menjelang 9 Desember 2020, Tentukan Pilihanmu Sesuai Hati Nuranimu

Foto/Ilustrasi.
Kwarta5.com Batam,- Menjelang hari 'H' di momen pemilihan kepala daerah, tentu membuat siapa saja akan merasa berdebar-debar. Tak hanya bagi Paslon itu sendiri, tim sukses dan pendukung maupun arus bawah serta pendukung yang sudah berakar rumput, tentunya juga akan merasakan hal demikian.

Bagi pemilih yang jagoannya menang, tentu akan merasakan kesenangan tersendiri, meski sang jagoan yang dipilih tak pernah mengenal rupa dan wajah si pemilih.

Dewasa ini, para pemilih sudah cerdas. Apalagi di zaman millenial saat ini, tentu sudah makin canggih. Pemilih tak lagi bisa diarahkan atau diprovokasi agar memilih pasangan tertentu. Artinya jejak rekam yang akan dipilih, semua bisa diketahui dari internet, sehingga sangat kecil kemungkinannya jika si pemilih akan salah memilih pilihannya.

Selama masa kampanye berlansung, kita ketahui mungkin ada sesama pendukung Palosn yang saling menjatuhkan, baik itu di media sosial maupun dari lisan di lapangan. Namun untuk memilih pemimpin yang benar-benar menurut kita sesuai harapan dan peduli dengan masyarakat, tentu kita tidak terpengaruh dengan hal semacam itu.

Setiap orang punya penilaian dan menentukan pilihannya sendiri tanpa harus terpengaruh dengan hal-hal yang bisa mempengaruhi, sebab pemilih yang terpengaruh suasana dan salah memilih tentu akan merasa menyesal di kemudian hari.

Pada intinya, semua Paslon itu layak untuk terpilih, kuncinya tinggal dari pemilihnya, apakah yang dipilihnya itu sesuai dengan harapannya. Maka dari itu, kita harus menentukan pilihan menurut hati nurani kita sendiri, bukan karena ajakan atau dari pengaruh dari apapun.

Jadilah pemilih yang cerdas. Hak memilih adalah hak azasi setiap orang warga negara indonesia yang dilindungi oleh undang-undang yang tidak bisa diintervensi oleh siapapun. Kita bebas memilih Paslon menurut hari nurani kita masing-masing. 

Kalah menang itu biasa dan harus diterima di dalam berdemokrasi, karena dalam kompetisi, harus ada yang kalah dan ada yang menang. 

Jika seandainya yang kita pilih nantinya kalah, kita harus menerima dengan lapang dada. Begitu juga dengan pihak yang pilihannya menang, baiknya tidak perlu melakukan uforia yang berlebihan, karena bagaimanapun, ada perasaan yang harus dijaga demi terciptanya suasana aman dan kondusif.

Siapapun yang terpilih nantinya, itu adalah pilihan Tuhan Yang Maha Esa melalui kita dari para pemilih, dan kita harus menerimanya yang pada akhirnya adalah pilihan bersama. 

Kita pemilih hanya bisa berharap sesuai keinganan, akan tetapi Tuhanlah yang menentukan. Bagi Paslon yang terpilih, jadilah pelayan masyarakat yang adil dan bukan untuk dilayani. Tunaikan janji-janji yang pernah terucap.

Untuk kita pemilih, jangan lupa tanggal 9 Desember 2020 untuk melakukan pemilihan serentak. Mari kita datang ke TPS masing-masing untuk memilih. Tentukan pilihan menurut hati nurani, dan jangan lupa tetap mematuhi protokol kesehatan. (*)

Lebih baru Lebih lama