Komisi IV DPRD Batam Sidak RSUD Embung Fatimah


Komisi IV DPRD Batam Sidak RSUD Embung Fatimah

Anggota DPRD Kota Komisi IV saat sidak di RSUD Embung fatimah.
Kwarta5.com Batam - Kondisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Batam sangat memprihatinkan. Hal itu diungkap oleh anggota Komisi IV DPRD Batam, Joko Mulyanto, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak).
Selama tiga bulan, ternyata RSUD Batam sudah tidak mempunyai persediaan obat. Selain itu, banyak peralatan medis seperti alat transfusi darah dan mesin rontgen sudah tidak berfungsi dengan baik.
"Kalau begini, bukan hanya orangnya (pasien) yang sakit. Rumah sakitnya juga ikut sakit," ujarnya Selasa, (5/12/2017)

Joko Mulyanto tak sendiri, ia ditemani Sekretaris Komisi IV DPRD Batam, Udin Sihaloho. Dalam sidak itu, Udin juga meluapkan kekesalannya. Sebab, rumah sakit daerah, kata Udin, seharusnya menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien di Batam.
"Namun, masalah kecil seperti obat-obatan saja tidak terpenuhi. Obat-obatan dasar seperti paracetamol dan antibiotik saja tidak punya," ujarnya.
Udin semakin kesal ketika bertanya pada dokter jaga perihal kekosongan gudang obat di RSUD Batam. Dokter dengan santainya mengakui jika gudang obatnya memang kosong, tapi tidak bisa berbuat apa-apa.
Para dokter malah mengancam akan mengundurkan diri karena berbulan-bulan gaji mereka tidak dibayar pihak RSUD. Udin lantas menyimpulkan, sumber masalah utama RSUD Batam adalah keuangan.

"Padahal di tahun 2017 DPRD Batam telah menganggarkan Rp 17,4 miliar. Anehnya, di bulan Maret sudah mengalami kekosongan," bebernya.(K5/rmp)
Lebih baru Lebih lama