Pemko Batam Gelar Rapat Penekanan Stunting Diseminasi Semester I


Pemko Batam Gelar Rapat Penekanan Stunting Diseminasi Semester I

Sekretaris Daerah Pemko Batam Jefridin Hamid Mpd, hadir dalam rapat rapat penekanan stunting diseminasi semester I dikantor Walikota Batam, Selasa (14/5/2024). Foto: Kwarta5/ hms
Kwarta5.com Batam,- Pemerintah Kota Batam mengelar rapat penekanan audit stunting sementara I di Kantor Walikota Batam, Selasa (14/5/2025).

Dalam rapat tersebut, sekretaris daerah pemerintah kota Batam Jefridin Hamid Mpd. Mengatakan bahwa  Berdasarkan data yang ada, terdapat 78 sasaran audit kasus stunting dengan kategori risiko. Sasaran tersebut meliputi 2 calon pengantin (Catin), 24 ibu hamil, 4 ibu nifas, serta 48 bayi di bawah dua tahun dan balita.

Jefridin juga menekankan pentingnya menindaklanjuti surat dari Presiden terkait stunting, serta mendukung 10 kegiatan serentak untuk penanganan stunting di daerah. 

"Memastikan calon pengantin, ibu hamil, dan balita untuk menjadi sasaran. Juga agar calon pengantin mendapatkan pendampingan dan memastikan ibu hamil dan balita datang ke posyandu. Dengan begitu, pencegahan stunting dapat dilakukan sedini mungkin," ujarnya, 

Jefridin juga menekankan bahwa kegiatan ini harus segera dilaksanakan di lapangan oleh tim puskesmas, yang terdiri dari bidan, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya. Ia mengajak seluruh tenaga kesehatan untuk menjalankan tugas dengan penuh keikhlasan. 

"Tugas kita ini lakukan secara ikhlas, atasi masalah stunting termasuk terkait kebijakan," tambahnya.

Dalam rapat tersebut, juga disampaikan beberapa rekomendasi tindak lanjut, antara lain rencana tindakan bagi balita dan pengobatan terhadap penyakit kronis, inventarisasi kondisi psikologis dan lingkungan balita, edukasi psikologis, pemberian ASI hingga 2 tahun, serta deteksi dini pengobatan anak yang memiliki penyakit akut.

Selain itu, Satgas Tim Percepatan Penurunan Stunting akan menindaklanjuti surat dari Kemendagri untuk melakukan intervensi serentak dalam pencegahan stunting di daerah. Tujuan intervensi ini adalah mendeteksi dini masalah gizi, melakukan pencegahan stunting pada seluruh sasaran, dan melakukan intervensi segera bagi yang kekurangan gizi melalui kunjungan posyandu.

Jefridin menyampaikan bahwa angka stunting di Batam menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan daerah lain di Indonesia, khususnya di Kepulauan Riau. Ia berharap dengan gotong royong, masalah stunting dapat diatasi dengan baik. 

"Pada Musrenbang kemarin, inilah yang disampaikan oleh para kader posyandu. Saya berharap kepada Kepala Puskesmas untuk bergotong royong dan bersinergi agar dapat mengatasi masalah dengan baik," ungkapnya.

Pelaksanaan kegiatan ini direncanakan akan dilakukan pada bulan Juni mendatang, dengan harapan setiap lurah dapat melaksanakan di wilayah masing-masing. 

"Saya berharap kalau kita kerjakan gotong royong dapat terlaksana dengan baik, ujung tombaknya ada di puskesmas. Kepada tim, terima kasih. Rekomendasi ini sangat perlu bagi kita," tutup Jefridin.

Red/**

Lebih baru Lebih lama