IHSG Hari Ini Rebound, Ini Pemicunya


IHSG Hari Ini Rebound, Ini Pemicunya

Aktivitas investor di salah satu galeri sekuritas, Jakarta. Foto: Kwarta5/Ist
Kwarta5.com Jakarta,- Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,82% ke kisaran 6.619,6 pada awal perdagangan hari ini, Jumat (17/3/2023).

Menurut NH Korindo Sekuritas Indonesia (NHKSI) Research, mengatakan IHSG hari ini berpotensi menguat ditopang komitmen Wall Street dan Pemerintah AS menyelamatkan sektor perbankan. Dari dalam negeri, keputusan Bank Indonesia menahan suku bunga disambut baik pasar.

Rebound yang kuat pada sektor keuangan membantu tiga indeks Wall Street membukukan kenaikan yang solid lebih dari 1% pada Kamis (16/03/23), dengan Nasdaq memimpin di 2,48%. Beberapa lembaga keuangan AS bersatu untuk menyelamatkan First Republic Bank sebesar US$ 30 miliar untuk menyelamatkan bank dari kejatuhan yang terjadi pada SVB & Signature Bank.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen juga mencoba menenangkan para deposan dengan menyatakan bahwa sistem perbankan AS tetap sehat dan masyarakat dapat merasa yakin bahwa simpanan mereka akan tersedia saat dibutuhkan.

Credit Suisse juga mengalami bantuan perbankan yang sama setelah Bank Nasional Swiss menjanjikan dukungan kredit hingga USD 54 miliar untuk menopang likuiditas dan kepercayaan investor. Sementara itu, data ekonomi AS kemarin menyatakan bahwa Klaim Pengangguran Awal keluar lebih rendah dari yang diharapkan pada 192.000 klaim (vs perkiraan 205.000, vs 212.000 sebelumnya), menandakan bahwa pasar tenaga kerja AS masih ketat.

Di sisi lain, Izin Mendirikan Bangunan (Februari) naik lebih tinggi dari perkiraan dan bulan sebelumnya, sebesar 1,524 juta. Menanggapi data ini, pasar uang memperkirakan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada Rapat FOMC minggu depan, naik menjadi 80% dari sebelumnya di bawah 50%.

Sementara itu, seperti yang diharapkan, ECB telah mendahului dengan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 bps pada rapat bank sentral kemarin. Sore ini (GMT), angka IHK Zona Euro (Feb.) akan dipantau; angka tersebut diperkirakan akan tetap kuat di 8,5%.

Sebaliknya, akibat gejolak di sektor keuangan global, IHSG belum mampu bangkit kembali dari teritori negatif sepanjang perdagangan Kamis, ditutup dengan penurunan hampir 1% ke area support 6565.73; dipicu oleh foreign net sell sebesar Rp 732,09 miliar. Bank Indonesia juga telah menetapkan BI7DRR tetap pada level 5,75% (sejak Januari) karena kenaikan suku bunga sebelumnya diyakini cukup untuk mengendalikan laju Inflasi Indonesia sesuai target tahun ini.

Mempertimbangkan sentimen pasar, NHKSI Research melihat kemungkinan technical rebound pada IHSG yang telah memasuki area support kritis 6550-6500; mengingat RSI juga berada di wilayah oversold. Namun, investor/pedagang pasar modal Indonesia harus menghindari pembelian besar-besaran di akhir minggu untuk menjaga eksposur terhadap kemungkinan pukulan tak terduga berikutnya dari pasar global selama akhir pekan.


Red/ brst 


Lebih baru Lebih lama