Bitcoin, Foto: Int |
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa pagi (21/2/2023), Bitcoin (BTC) menguat 1,67% dalam 24 jam terakhir ke level US$ 24.791,53 per koin atau setara Rp 376,03 juta (kurs Rp 15.168). Senasib dengan Bitcoin, Ethereum (ETH) terkerek 1,16% ke level US$ 1.701,76 per koin. Binance coin (BNB) naik sebesar 0,99% ke US$ 315,11 per koin.
Dikutip dari Cryptonews, rebound Bitcoin dari US$ 21.000 minggu lalu hingga menyentuh US$ 25.000, ditambah lagi ketahanan berkelanjutan telah mengejutkan banyak analis.
Kabar baik datang dari Asia, yaitu sejak Pemerintah Tiongkok menghapus kebijakan nol Covid-19 yang kontroversial, Tiongkok telah memompa likuiditas ke pasar keuangannya tahun ini. Bank sentral Tiongkok (PBoC) baru saja menyuntikkan 835 miliar yuan melalui reverse repo ke dalam sistem perbankannya, langkah terbesar dalam lebih dari setahun.
Sentimen positif lainnya juga berasal dari Hong Kong yang telah secara terbuka menyatakan keinginannya untuk menjadi pusat kripto global. Bahkan, pada Senin (202/2/2023), mengusulkan undang-undang baru yang akan memungkinkan investor ritel memperdagangkan aset kripto blue chip di bursa berlisensi. Itu sangat kontras dengan Tiongkok, di mana semua investasi kripto ritel dilarang.
Analis menilai, Tiongkok menggunakan Hong Kong bereksperimen dengan kripto, sebelum berpotensi mengurangi larangannya sendiri. Sementara itu, Hong Kong dapat bertindak sebagai pintu gerbang bagi pemodal Tiongkok untuk memasuki pasar kripto global. "Bull run berikutnya akan dimulai di Timur," kata salah satu pendiri Gemini, Cameron Winklevoss di Twitter selama akhir pekan.
Sumber: Red/BSt