Menteri KP Memiliki Waktu Singkat Kunker Ke Natuna Dialog Dengan Nelayan Lokal Tidak Masuk Agenda, Ini Pesan Rodhial Huda


Menteri KP Memiliki Waktu Singkat Kunker Ke Natuna Dialog Dengan Nelayan Lokal Tidak Masuk Agenda, Ini Pesan Rodhial Huda

Kwarta5.com Natuna,- Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda di dampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Boy Wijanarko dan Asisten ll Pemkab Natuna, Basri memimpin rapat tentang kunjungan kerja. Menteri Kelautan dan Perikana (MKP) Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono ke Kabupaten Natuna. Bertempat di ruang rapat kantor Bupati Natuna Lantai ll. Jl. Batu Sisir Desa Sungai Hulu Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna. Senin 17/10/2022. Pukul .13.30. Siang. 

Turut hadir dalam rapat tersebut, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Protokoler Menteri Kelautan Perikanan RI, Heti, Forkopimda, dan Tim Aju dari Kementerian KP. Irfansyah beserta rombongan serta tamu undangan lainya. 

Dalam kesempatan itu Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda menyangkan bahwa kedatangan rombong MKP di kabupaten natuna hanya fokus untuk melaksanakan agenda kegiatan seperti Focus Grup Discussion (FGD) dan bersih-bersih Pantai Piwang yang berada di wilayah Kelurahan Ranai Kota. 

Pada hal di natuna ada. Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT), yang merupakan program ungulan dari Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) yang sudah tidak berfungsi dengan baik dan menelan anggka sampai Milyaran rupiah yang juga merupakan aset negara, sebelumnya digunakan untuk menampung ikan dari nelayan lokal dan dijual keluar daerah bahkan diekspor ke luar negeri. 

"Dan ada juga Pulau Sedanau yang merupakan pusat budidaya ikan kerapuk dan napolion yang di jual ke negara hongkong yang sering menjadi isu nasional dan sampai ke internasional tentang penjualan ikan tersebut, yang juga merupakan pusat pemutaran ekonomi masyarakat, namun sangat disanyangkan Mentri KP tidak bisa berkunjung ke Sedanau.,"Ungkap Rodhial Huda. 

Masih Wakil Bupati Natuna, mengatakan kedatangan Menteri KP, akan lebih bermanfaat dan terlihat lebih menonjol ketika melaksanakan dialog bersama masyarakat nelayan loka yang sampai saat ini bertanya-tanya tentang berbagai persoalan di laut natuna. 

"Salah satunya, tentang penangkapan terukur serta perencanaan budidaya pemberdayaan masyarakat nelayan lokal yang sampai saat ini belum tuntas di bahas oleh Dirjen perikanan tangkap yang akan di sampaikan ke nelayan lokal tetapi juga belum menyempatkan diri ke natuna.,"Terang Rodhial Huda. 

"Selain itu masih banyak lagi persoalan yang harus di jelaskan oleh Menteri KP, ke nelayan lokal tentang batasan wilayah tangkap, kehadiran kapal Coast Guard Cina yang mengawal kapal nelanyannya untuk melakukan illegal fishing di Laut Natuna Utara (LNU) dan negara lainya.,"Tegas Rodhial Huda. 

"Dan permasalahan izin 100 kapal cantrang yang mendaptkan hak untuk penangkapan ikan yang terukur, yang sudah di sepakati oleh pemerintah daerah bersama KKP bahwa kapal tersebut tidak boleh masuk ke jalur tangkap 30 mil ke bawah, namun hari ini kapal cantrang tersebut sudah masuk di bawah 30 mil, ini juga persoalan yang harus di tuntaskan oleh MKP ke nelayan lokal.,"Ujar Rodhial Huda. 

Pada kesempatan yang sama protokoler Kementerian, Heti juga menjelaskan bahwa rombongang MKP akan tiba di natuna pada hari rabu tanggal 19 sekitar pukul 16.00. Soreh. Dari Kepulauan Anambas langsung menuju ke Kabupaten Natuna, dan di lanjudkan dengan agenda kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) di kantor Bupati Natuna. 

"Namum untuk kegiatan besok paginya. Menteri Kelautan dan Perikanan, mengadakan kegiatan gotong royong bersih pantai bersama pemerintah daerah di sekitaran Pantai Piwang yang sudah di surve oleh tim dan jam 09.00. Pagi. rombongan MKP bertolak dari bandara Lanud Raden Sadjad untuk menuju ke Jakarta.,"Ungakp Heti. 

"Untuk kegiatan berdialog dengan masyarakat nelayan lokal belum tersusun ke dalam rondom agenda kegiatan karena MPK memiliki jadwal yang begitu padat dan harus cepat kembali ke Jakarta untuk menghadiri rapat bersama Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo,"Ungkap Heti. (Ilham)

Lebih baru Lebih lama