Bupati Natuna Menghadiri Undang TVRI Di Jakarta Dan Paparkan Lima Pilar Pembangunan Daerah


Bupati Natuna Menghadiri Undang TVRI Di Jakarta Dan Paparkan Lima Pilar Pembangunan Daerah

Kwarta5.com Natuna,- Bupati Natuna Wan Siswandi menghadiri undangan live TVRI. Sebagai narasumber dialog Indonesia Bicara TVRI dengan tema"Pengelolaan Natuna Sebagai Sentra Pertahanan Perikanan dan Pariwisata". Untuk menjaga kawasan antara wilayah laut natuna serta mewujudkan zona pertahanan dan kelautan di Natuna. Bertempat di Studio lV TVRI Jakarta. Jum'at 20/05/2022. Pukul 19.00-20.00. Malam. 

Pada kesempatan itu Bupati Natuna, Wan Siswandi memaparkan tentang arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Terhadap lima (5) pilar dalam percepatan pembagunan di Kabupaten Natuna, salah satunya, pertahanan, pariwisata, perikanan, migas dan lingkungan hidup. 

Yang sudah menjadi arahan atau konsef oleh Peresiden, karena Laut Natuna Utara (LNU), sangat berdekatan dengan beberapa negara tetangga salah satunya, Negara China, Malaysia, Vietnam dan Thailand. Ini merupakan beberapa kajian yang mantang oleh Presiden untuk menjadikan natuna sebagai benteng pertahanan agar dapat melindungi masyarakat dan menjaga perairan laut natuna. 

"Tentu pemerintah daerah mendukung sepenuhnya, apa yang sudah menjadi konsef bapak Presiden demi kemajuan daerah dalam segi sektor pertahanan, karena di natuna membutuhkan itu, untuk mengamankan Pulau terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar dapat melindungi masyarakat dari ancaman negara tetangga dan memberikan rasa aman terhadap masyarakat."Papar Wan Siswandi. 

"Dan untuk pariwisata natuna memiliki banyaknya, pontensi alam yang masih alami seperti keindahan perbatuan, air terjun, dan masih banyak yang lainnya, yang menjadi daya tarik wisatawan baik di tingkat Nasional maupun di tingkat Internasional untuk datang ke natuna"Tegas Wan Siswandi. 

"Namun atas izin allah pariwisata natuna sudah menjadi Geopark dan perlu adanya, bing bingan dari Kemenlu untuk menjadikan pariwisata natuna menjadi penetapan UNESCO. Tetapi tampa di dukung oleh infaruktur yang kuat termasuk listrik dan air, semua itu tidak akan mungkin tercapai.,"terang Wan Siswandi. 

"Oleh sebat itu pemerintah daerah perlu adanya penguatan atau penambahan daya listrik yang cukup untuk menjadikan daerah yang lebih maju, karena kabupaten natuna membutuhkan daya listrik sebesar 10 Megawatt (MW) agar bisa merangkap lima pilar pembagunan tersebut di natuna"Ungkap Wan Siswandi. 

Masih Bupati Natuna juga menyampaikan potensi di bidang Perikanan budi daya tangkap ikan seperti ikan kerupuk antik atau ikan yang lainya, yang sudah di expor dari indonesia ke Negara Hongkong. Ini merupakan salah satu pontensi daerah yang akan berkembang. 

"Dan nantinya di bidang perikanan akan ada di bangun seperti pabrik penggalengan ikan di wilayah tangkap 7.1.1. Yang sudah ada pemenang tendernya dan akan di bangun pabrik pengalengan ikan tersebut.,"Ujar Wan Siswandi. 

"Selain itu pemerintah daerah juga membuka ruang untuk pontensi tambang bagi perusahaan laur yang mau berinfantasi, agar melengkapi izin atau prosedur dan syarat syarat yang sudah di tetapkan oleh pemerintah terkait tentang dokumentasi perusahaan yang ingin beroperasi di natuna."Ungkap Wan Siswandi. 

"Namun perlu adanya sinergitas antara pemerintah daerah bersama kementerian dalam negeri untuk membangun kabupaten natuna yang lebih maju agar perputaran ekonomi bisa di nikmati oleh masyarakat di masa yang akan datang. 

"Sampai saat ini kabupaten natuna banyak di kunjungi oleh beberapa negara luar yang ingin berinvestasi dan berharap dorongan dari manifes maupun kementerian terkait agar dapat membuat pelabuhan marina, karena kabupaten natuna memiliki keterbatasan anggaran keuangan APBD di masa pandemi covid-19, dan mengutamakan kesehatan masyarakat, pendidikan serta yang lainnya dari anggaran ABPD tersebut"Tegas Wan Siswandi. 

Di samping semua itu kata Wan Siswandi masih banyak hal yang terpinting lainnya, yang harus di perhatikan dan menjadi evaluasi oleh pemerintah pusat salah satunya, mahalnya harga tiket penerbangan udara yang mencapai sekitar 1 juta atau 2 juta lebih perorang. 

"Ini merupakan salah satu penghambat bagi wisatawan yang akan datang ke natuna karena hampir setiap minggu ruten penerbangan ada di natuna kecuali hari minggu seperti masuknya, pesawat Nam Air, Wings Air, dan pewasat terbang lainya.,"Tegas Wan Siswandi. 

"Dan untuk penghambat lainya, kabupaten Natuna memiliki rumah sakit tipe C namun sampai saat ini pemerintah darah berupaya untuk menjadikan rumah sakit natuna tipe B, agar dapat melengkapi peralatan medis yang cangih, dan mengantisifasi hal hal yang tidak di inginkan terjadi terhadap masyarakat dan wisatawan yang datang ke natuna.,"Ungkap Wan Siswandi. (Ilham)

Lebih baru Lebih lama