Kapten Kapal Sabuk Nusantara 80 Kabur Saat Di Sidak Oleh Anggota DPRD Provinsi Kepri Dapil Natuna Dan Anambas


Kapten Kapal Sabuk Nusantara 80 Kabur Saat Di Sidak Oleh Anggota DPRD Provinsi Kepri Dapil Natuna Dan Anambas

Kwarta5.com Natuna- Tranportasi laut seperti kapal pelayaran perintis KM Sabuk Nusantara 80 atau yang sering di sebut Kapal Tol Laut, menjadi prioritas utama bagi masyarakat yang ingin berpergian dari pulau ke pulau maupun perkotaan dengan biaya yang cukup murah, selain membawa penumpang kapal ini juga berperan penting untuk mengangkut barang-barang kebutuhan sembako. 

Untuk menuju ke Kabupaten Natuna, Kabupaten Anambas dan Wilayah Kalimatan Barat. Dengan jadwal yang sudah di tentukan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP). 

Wakil Ketua Komisi ll DPRD Provinsi Ilyas Sabli, di dampingi anggota Komisi lll DPRD Provinsi bidang perhubungan Hadi Candra, dapil Natuna-Anambas melakukan inspeksi mendadak (Sidak) untuk menindak lanjuti informasi dari masyarakat tentang kurangnya pelayanan fasilitas Penyejuk udara, pendingin udara, erkon, atau Air Conditioner (AC) lebih kurang sudah dua bulan tidak hidup membuat penumpang gerah dan kepanasan berada di dalam kapal. Bertempat di Pelabuhan Sedanau Kecamatan Bunguran Barat Kabupaten Natuna. Kamis 03/02/2022.

"Ini merupakan keluhan dari penumpang kapal yang harus di tanggapi serius khusunya masyarakat natuna-anambas setelah melakukan pengecekan memang benar AC yang berada di dek-dek kapal tidak berfungi dan pengap membuat penumpang kepanasan selama sampai ke tempat tujuan.,"Ungkap Ilyas Sabli. 

Sementara itu Hadi Candra juga menyampaikan inspeksi mendadak tersebut sudah di ketahui oleh kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) perhubungan Provinsi, agar permasalahan ini bisa di selesaikan dengan baik demi kenyamanan penumpang yang ingin berpergian dari pulau ke pulau atau pun ke perkotaan. 

"Sekitar jam 6 pagi saya bersama Wakil Komisi ll DPRD Provinsi sudah melakukan konfirmasi terlebih dahulu dengan Kapten dan Anak Buah Kapal (ABK) kapal Sabuk Nusantara 80 untuk berjumpa tetapi mereka kabur, melarikan diri dan mengunci pintu anjungan sedikit pun tidak menghargai, ini merupakan perbuatan yang tidak terpuji.," Tegas Hadi Candra. 

"Kapal KM Sabuk Nusantara 80 merupakan kapal Perusahan milik Pelni yang memakai bahan bakar subsidi dan sudah di bayar oleh Negara kepada Onernya (Pelaksana) jadi tidak ada kapal itu yang rugi.," Ujar Hadi Candra. 

"Seharusnya Kapal  tersebut segera di perbaiki oleh pihak perusahan milik Pelni agar bisa memberikan fasilitas atau pelayanan yang terbaik terhadap penumpang dewasa maupun anak-anak yang ingin berpergian supaya tidak kepanasan saat berada di dalam kapal.,"Terang Hadi Candra. (Ilham)

Lebih baru Lebih lama