Peninjauan ini bertujuan untuk dalam rangka persiapan pembagunan jalan dua jalur, rencananya akan di bangun dari simpang tiga Kantor Bupati Natuna menuju ke simpang tiga TNI AL selanjutnya dari jalan Bujang Muhamad Yasin menuju ke jalan Datuk Kaya Wan Muhamad Benteng Ranai Kota.
Bupati Natuna Wan Siswandi mengatakan untuk pembagunan ruas jalan tersebut Pemerintah Daerah (Pemda) akan membebaskan dua sisi maksimal 6 Meter, tiga meter sebelah kiri dan tiga meter sebelah kanan. Namum tidak merusak bangunan milik masyarakat
"Ini merupakan konsep yang sudah di kaji oleh pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah jalan yang sempit di Kabupaten Natuna tetapi tidak menimbulkan persoalan yang terjadi terhadap masyarakat.," Papar Wan Siswandi.
"Salah satu contoh jembatan dua jalur Desa Sungai Ulu. Kalau di ikut perencanaan gambar dari Kementerian, hampir sekitar 10 rumah masyarakat yang terkena dampaknya, tapi setelah kita lihat fungsinya hanya untuk pembagunan jembatan akhirnya, hanya satu rumah yang kena.," Ungkap Wan Siswandi.
Masih Bupati Natuna Wan Siswandi berharap kepada konsultan perencana tentang penyusunan gambar RAB proyek pembagunan ruas jalan dua jalur agar tidak terlalu untuk memaksakan secara mutlak lebar kiri kana jalan yang akan di kerjakan, lebih baik disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
"Kalau dilihat dari gambar perencanaan awal, sekitar 7 rumah di kelurahan Bandarsyah yang akan terkena dampaknya, tetapi dalam pelaksanaannya nanti akan bersifat situasional belum tentu semuanya, yang terkena imbas dari pembangunan ruas jalan tersebut.," Terang Wan Siswandi.
Pada kesempatan itu Kepala Dinas (Kadis) PUPR Natuna Agus Supardi juga menyampaikan pihaknya sudah mensosialisasikan rencana pembangunan jalan dua jalur tersebut kepada masyarakat namum untuk pelaksanaan pengerjaannya akan dibagi menjadi tiga tahap, mulai dari simpang tiga Bukit Arai - Lanal Ranai, Jalan Bujang Muhammad Yasin - jembatan Ranai, dan dari Jembatan Ranai sampai seterusnya.
"Namun di tahun 2022 untuk kegiatan pembagunan dua jalur di kabupaten natuna dalam bentuk perencanaan baru akan kita lelang.," Ungkap Agus Supardi.
"Untuk saat ini pihaknya belum bisa memastikan masing-masing berapa luas tanah milik masyarakat yang terkena dampaknya, untuk pembagunan arus dua jalan tersebut, karena masih menunggu hasil lelang perencanaan.," Terang Agus Supardi.
"Setelah mendapati hasil dari perencanaan baru kita membuat gambar dan akan disampaikan kepada masyarakat setempat berapa meter tanah milik warga yang harus di bebaskan karena pekerjaan ini tidak semudah membalik telapak tangan.," Ujar Agus Supardi.
"Persoalannya kompleks, apalagi menyangkut tanah milik masyarakat dan nantinya akan mendapatkan ganti rugi dari pemerintah daerah.,"Tegas Agus Supardi. (Ilham)