Heroisme Mahasiswa untuk Rakyat Dipertanyakan


Heroisme Mahasiswa untuk Rakyat Dipertanyakan

Kwarta5.com Lingga - Mantan Ketua IMKL Kota Batam, Fahrul Anshori menyayangkan sikap mahasiswa Kabupaten Lingga saat ini yang tidak mampu berdiri diatas kepentingan rakyat.

Bukan tidak beralasan, pernyataan tersebut dia lontarkan ketika dipandang para mahasiswa di perantauan hanya mampu memikirkan kepentingan sendiri, ketimbang bersama menyuarakan kepentingan rakyat ditegah mewabahnya covid-19 ini.

Sebagaimana diberitakan,"Pemerintah Kabupaten Lingga rencananya akan menjemput ratusan mahasiswa untuk pulang, ditengah berlakunya bloking area, yakni mulai Kamis (23/4/2020) hingga Sabtu (25/4/2020) Begitu juga biaya pemulangan ini dibiayai melalui dana penanggulangan Covid-19 dari Kabupaten Lingga. Artinya, mahasiswa dan pelajar tersebut tidak akan dipungut biaya sepeserpun.

Atas dasar itu, menurut Ketua Persatuan Pemuda Tempatan (Perpat) Kabupaten Lingga ini, para mahasiswa mampu menyuarakan kepentingan mereka untuk bisa berkumpul bersama keluarga. Namun melalaikan kepentingan masyarakat diperantauan yang tidak bisa ikut pulang,"ucap Ori sapaan akrab pada Rabu 22/04/2020.

Bagaimana tidak, pemerintah hanya memprioritaskan penjemputan para mahasiswa, bukan semua masyarakat Lingga yang berada di luar daerah lewat pelabuhan Kota Tanjung Pinang. Sedangkan mahasiswa, seakan tak mampu mengambil sikap untuk membela masyarakat, setelah mendapat itikad baik pemerintah dimasa bloking area sampai 8 Juni mendatang.

Para mahasiswa seharusnya bisa memberikan solusi lebih bijak kepada pemerintah daerah terkait hal penjemputan pulang ke kampung halaman dengan tidak mengecualikan masyarakat Kabupaten Lingga yang merantau.

"Sebagai mantan ketua IMKL saya pribadi sangat sedih dengan keadaan sekarang. Sudah hilang jiwa kepahlawanan mahasiswa. Seharusnya mereka berpikir itu. Satu saja mahasiswa angkat koper, seribu rakyat harus ikut naik di kapal pulang. Jika tidak, yang tidak semua. Agar masyarakat juga tidak berkecil hati," tegas dia.

Mantan mahasiswa pergerakan ini juga mengatakan dengan kapasitas sebagai pemuda yang terdidik, apalagi yang aktif dalam pergerakan. Mahasiswa harus bisa membela kepentingan bersama, termasuk kepentingan masyarakat.

Justru ditengah pandemi ini, para mahasiswa harus menjadi pahlawan atas apa yang menjadi kebijakan-kebijakan daerah. Turut memikirkan solusinya, bagaimana masyarakat Lingga diluar daerah bisa ikut pulang. Atau sama-sama tetap berada di luar daerah sampai bloking area dibuka pemerintah daerah.

"Mahasiswa, jika memikir masyarakat diluar sana, mereka bisa mengambil dua pilihan. Pulang kampung, tapi rakyat harus ikut pulang, atau tidak sama sekali. Biar semua berada diluar daerah termasuk rakyat kita, artinya dalam hal ini tidak ada yang dikucilkan, dilalaikan atas kebijakan pemda," jelas mantan maha itu semua.

Dia berharap, statement ini dapat menjadi pandangan mahasiswa. Dengan harapan besar, mahasiswa tetap berdiri diatas kepentingan masyarakat bukan kepentingan pribadi.

Iwan
Lebih baru Lebih lama