Hal ini sudah berlangsung dibeberapa tempat acara silaturahmi Walikota Batam dan Wakilnya dengan perangkat RT/RW, seperti di Kecamatan Bengkong, Kecamatan Seibeduk dan Kecamatan Batuaji.
Pantauan Saat acara berlangsung di Kecamatan Batuaji, dalam undangan acara tertera waktu dimulai jam 19.00 wib. Hanya saja, acara tersebut molor hingga jam 20.00 wib acara tidak kunjung dimulai. Rabu, (20/3/2019).
Setiap Masyarakat (RT/RW) yang datang mempertanyakan akan adanya penahanan HP kepada staff panitia, namum panitia mengatakan bahwa aturan tersebut biar aman.
"Biar aman aj," ucap salah satu staff panitia acara di Kecamatan Batuaji yang terekam awak media ini.
Setelah Kedatangan Walikota Batam, mendadak pintu gedung dijaga ketat. Bahkan Wartawan dilarang masuk dengan alasan tidak perlu di liput.
"Tidak bisa masuk, ini acara khusus perangkat RT/RW aj," ucap salah satu penjaga sembari menyuruh awak media pergi.
Masyarakat Batam merasa aneh dengan aturan yang diberlakukan dalam acara silaturahmi seorang Walikota dengan perangkat RT/RW. Hal tersebut dinilai tidak berdasar dan terkesan ada yang disembunyikan dan takut direkam dalam acara tersebut.
"Takut mungkin Walikota. Pernyataannya direkam, seperti yang lalu-lalu," kata seseorang yang hadir dalam acara tersebut.
Tahun politik, Masyarakat curiga ada pembahasan terkait pemilu dalam acara tersebut, sehingga wartawan dan HP tamu dilarang masuk.
"Inikan Tahun Politik, kenapa HP ngak bisa masuk, jangan jangan ada pembahasan Politik dan lain lain yang melanggar di dalam acara tersebut, makanya mereka nekat larang wartawan masuk" kata salah satu warga Batam.
Sudah berlangsung di beberapa Kecamata, Walikota Batam belum menjelasakan alasan larangan HP dan wartawan masuk dalam acara silaturahminya dengan perangkat RT/RW. (Red)