Ahmad Munasir Rafie Pratama, seorang dosen UII Yogyakarta yang dilaporkan hilang kontak setelah kunjungan ke University of South-Eastern Norway (USN) di Norwegia. (Foto: Humas UII Yogyakarta)
Kwarta5.com
Jakata,- Universitas Islam Indonesia atau UII Yogyakarta terus
berusaha mencari keberadaan Ahmad Munasir Rafie Pratama, dosen UII Yogyakarta yang
hilang kontak usai menghadiri aktivitas mobilitas global di University of
South-Eastern Norway (USN) di Norwegia. Salah satu upaya yang dilakukan UII
Yogyakarta adalah dengan meminta bantuan National Central Bureau (NCB) Interpol
Indonesia untuk melacak keberadaan Ahmad Munasir.
Rektor
UII Fathul Wahid dalam keterangannya mengatakan, permintaan bantuan itu telah
dilakukan melalui Kementerian Luar Negeri dan surat kepada NCB-Interpol
Indonesia.
"Kami
mengajukan permohonan perlindungan AMRP melalui Pelayanan dan Pelindungan WNI
di luar negeri, Kementerian Luar Negeri RI, dan mengirimkan surat kepada
Sekretaris NCB-Interpol Indonesia untuk menerbitkan 'yellow notice' untuk
pencarian orang hilang," kata Fathul dikutip dari Antara, Minggu
(19/2/2023).
UII
Yogyakarta, kata Fathul, telah berkomunikasi dengan KBRI di Oslo dan KJRI
Istanbul yang sudah berkoordinasi dengan otoritas setempat. Dikatakan, Tim
Pusat Krisis UII Yogyakarta telah menggali jejak digital dan memastikan Ahmad
Munasir sudah meninggalkan Oslo, Norwegia. Ahmad Munasir diperkirakan berada di
Istanbul, Turki.
Selain
rekaman aktivitas sign out Google Drive pada 13 Februari 2023
pukul 03.57 waktu setempat, Tim Pusat Krisis UII juga menemukan jejak digital
lain. Ahmad Munasir, katanya, sempat terhubung internet melalui koneksi virtual
private network atau VPN yang mengarah ke kampus UII.
"Lokasi
aksesnya di sekitar Istanbul, pada sekitar pukul 19.00-23.00 waktu setempat
pada 12 Februari 2023," ujar Fathul Wahid.
Informasi
yang disampaikan KBRI Oslo menegaskan temuan jejak digital tersebut. Kepolisian
di Oslo memastikan catatan pihak imigrasi di Bandara Oslo menunjukkan Ahmad
Munasir sudah tidak berada di wilayah Schengen pada 12 Februari 2023.
"Sampai
saat ini, kami belum dapat memastikan apakah AMRP sudah meninggalkan Istanbul
dan menuju Riyadh. Informasi status boarding yang masih kami
tunggu dari Turkish Airline, akan mengungkap dengan lebih jelas," ucap
dia.
Sumber: Berita Satu