Kadisdik Kepri : Sekolah Tatap Muka Harus Ikut Aturan SKB 4 Mentri


Kadisdik Kepri : Sekolah Tatap Muka Harus Ikut Aturan SKB 4 Mentri

Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Kepulauan M.Dali

Kwarta5.com Tanjungpinang,-
Sekolah tatap muka yang direncanakan oleh Dinas pendidikan Provinsi Kepulauan harus sesuai dengan SKB 4, yang di mulai 4 Januari 2021 yang lalu.

Hal itu di katakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Kepulauan Riau M.Dali, Senin (2/3/2021).

" Untuk saat ini yang sudah mulai belajar tatap muka,khusus untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sudah melakukan tatap muka itu mata pelajaran C2, C3 atau secara umum dikenal yakni praktek" ungkap Dali

Sedangkan Sekolah Menengah Atas (SMA) sampai hari ini sebagian kecil sudah tatap muka khusus pada zona hijau dari awal seperti Natuna, Lingga dan Anambas.

Namun semua itu harus menyampaikan prosedur sesuai daftar isian laman dapodik SKB 4 Menteri, yang sudah terverifikasi secara lengkap baru diberikan izin.

Walaupun SKB itu menyerahkan sepenuhnya ke daerah, namun arahan dan koordinator kosultasi seta konsolidasi ke pusat benar-benar harus kita jalankan"ujar M.Dali di kantornya pada senin 01/03/2021

Dan untuk di tahun 2021, Ujian Nasional ditiadakan.dan tuk penentuan kelulusan tahun ini diganti Assismen Nasional (AN).

Ditatap muka kita sudah sampai di simulasi pembelajaran tatap muka.

Kalau simulasi ini nanti sudah kita anggap 100 persen memenuhi unsur yang diisyaratkan oleh SKB 4 Menteri, maka kita sudah memberikan izin.

Untuk di Tanjungpinang sendiri, simulasi itu di SMA Negeri 1 Tanjungpinang, hasilnya sudah berjalan baik. 

Dalam hal ini, kita tidak boleh mengintervensi mereka harus buka sekolah, karena tergantung kesiapan mereka dan hubungan semua pihak.

Bukan hanya sekolah saja yang siap tapi ada orang yang keberatan, ada guru juga yang mungkin keberatan tatap muka, komite sekolah, puskesmas terdekat dan pihak kepolisian dan TNi.

Sebenarnya didalam SKB 4 Menteri tidak sampai ke kepolisian dan TNI, akan tetapi kalau kita melihat dari petunjuk Gugus Tugas Covid-19, bahwa pihak kepolisian dan TNI memiliki peran dalam penanganan pencegahan penyebaran Covid-19.

Jadi, kalau sekolah sudah kita berikan izin buka ternyata dua hari ada isu tentang suspek, anak anak kan datang dari berbagai penjuru. Ternyata dalam penjuru tersebut mungkin ada informasi keluarganya suspek dicurigai terpapar corona maka ini harus ditreating sampai sekolah.

Oleh sebab itu, kita sangat hati-hati dalam pembelajaran tatap muka ini, setelah dapat dukungan dari semua pihak, baru bisa tatap muka, itupun masuknya tidak penuh, tetap dijalankan Protokol Kesehatan (Prokes),

Sedangkan untùk belajar via online masih tetap berjalan hingga saat ini. 

Tahun 2020 yang lalu pemerintah sudah meringankan biaya SPP 3 bulan, dan ditahun ini, kita masih menunggu kebijakan Gubernur. 

Kalau nanti ada jalan. Karena kompensasi diganti dari APBD, kalau berjalan seperti biasa kondisinya sekolah swasta menjadi putusan yayasan.

Saat ini terkait SPP sekolah swasta kebijakan yayasan, dan kita hanya bisa menghimbau dengan situasi yang sampai hari ini masih Pandemi Covid-19, adanya keringanan dan toleransi..

Kalau berkaitan dengan pembelajaran, tepat pada tanggal 7 Maret 2021 nanti, kita satu tahun kita laksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam rangka tanggap darurat Covid-19.

Oleh sebab itu sampai hari ini, kita masih dalam situasi Covid, walaupun dari  kebijakan negara mulai bergeser ke pemberian vaksinasi.

Saya hanya menangkap siqnal dari Pemerintah Pusat, bahwa nanti para guru akan divaksin. 

"Sampailah berita yang saya tangkap, Pak Presiden berharap di bulan Juni nanti itu seluruh sekolah sudah pembelajaran tatap muka"ujarnya

Oleh karena tentu.kita hari ini menghimbau kepada seluruh orang tua, siswa dan seluruh masyarakat karena kita masih dalam tanggap darurat maka untuk kita sama-sama utamakan keselamatan dan kesehatan.

Kalau anak-anak dari kita ini yang sudah masuk dalam kelompok yang akan mengikuti tatap muka maka ikutilah Prokes secara ketat.

Dan juga murid yang belajar di rumah  melalui daring, manfaatkanlah waktu sebaik mungkin, karena sekolah masih menyediakan metode pengajaran jarak jauh bagi orang tua yang masih keberatan. 

"Oleh sebab itu, dengan situasi yang masih tanggap darurat ini bagi orang tua harus waspada terhadap anak anak di luar sekolah dan tetap harus mematuhi 3 M"tutup nya.

Anto

Lebih baru Lebih lama