"Catatan Nizar"


"Catatan Nizar"

Ditulis Oleh: M.Nizar

Kwarta5.com Lingga,-Tidak mudah menjadi seorang Muhammad  Nizar, Wakil Bupati Lingga saat ini. Ia selalu pandai menempatkan diri dalam bayang-bayang besar seorang Alias Wello, Bupati Kabupaten Lingga itu sendiri. Siapa yang tak kenal Alias Wello? Tokoh yang cukup disegani dalam kancah perpolitikan Lingga hingga Kepulauan Riau. Seorang politikus lokal yang sudah malang melintang mencicip asam garam kehidupan politik.

Dalam konteks politik lokal, karir Alias Wello sangat komplit. Sampai sejauh ini hampir tak ada yang menandingi komplisitas tersebut. Karirnya mulai dari ketua partai tingkat daerah, ketua DPRD, sampai BupatI Lingga hari ini. Ia bukan sekadar politikus. Tapi juga pengasas, penggagas, pemikir, sekaligus pemimpi, bagi Kabupaten Lingga yang bergerak membaik hari ini.

Gagasannya, pikirannya, sekaligus mimpi-mimpi besarnya terhadap arah pembangunan Kabupaten Lingga, tentu tak semua bisa terwujud, tak semua bisa tercapai. Tapi ketidaktercapaian itu, janganlah membuat kita jadi pendendam dan berlaku tidak adil dalam menilai kepemimpinannya. Sedikit-banyak, dalam lima tahun kepemimpinan Alias Wello – M. Nizar, Kabupaten Lingga bergerak ke arah yang lebih baik, meninggalkan warisan yang selalu dikenang.

Diantara warisan itu ialah sosok M. Nizar. Ya, Alias Wello memberi contoh yang baik kepada kita semua tentang pentingnya regenarasi kepemimpinan, bahwa sudah saatnya dalam konteks politik hari ini, orang-orang muda diberi kesempatan untuk melanjutkan proses kepemimpinan, yang dalam hal ini ada pada diri M. Nizar, Wakil Bupati Lingga saat ini.

Selama ini, sosok M. Nizar dikenal tidak silau dengan jabatan yang diembannya. Jabatan baginya hanyalah sebuah titipan dan amanah. Titipan dan amanah dari Yang Maha Kuasa, sekaligus titipan dan amanah dari Alias Wello yang pada saat itu mengajaknya berduet untuk mendampingi dan membantunya dalam kerja-kerja sebagai seorang Bupati.

Kita melihat banyak sekali problematika internal pasangan kepala daerah dimana antara kepala daerah dan wakil kepala daerah tidak akur dalam banyak hal. Dan dalam derajat tertentu ada yang sampai adu mulut dan berkelahi. Beritanya bukan rahasia awam lagi. Cari saja di internet.

Tapi problematika ini tidak berlaku bagi M. Nizar. Ia selalu seirama dengan pasangannya, Alias Wello selaku Bupati. Ia pandai menempatkan diri. Ia sadar, jabatan Wakil Bupati yang diembannya hanyalah sarana untuk sebesar-sebesarnya mencapai visi-misi Bupati. Sehingga tidak ada yang namanya visi-misi Wakil Bupati, apalagi visi-misi pribadi seorang M. Nizar.

Ada beberapa hal yang dapat dinarasikan dalam menggambarkan sosok M. Nizar.

Pertama, Muda. Jargon ini sudah tentu melekat dalam dirinya. Ia bahkan belum mencecah “kepala empat” dari sisi usia. Salah satu keunggulan pemimpin usia muda adalah kecepatan dan kesehatan. Orang muda identik dengan pemikiran yang lebih esfisien, tidak bertele-tele dan jarang basa-basi.

Kedua, bersih. M. Nizar tidak pernah neko-neko dalam hidup. Hidupnya sederhana dan mengalir begitu saja. Mungkin karena pengalamannya yang besar di wilayah pulau kecil di Kebupaten Lingga (Pulau Kelombok), yang selalu identik dengan kehidupan nelayan yang jauh dari kata “kemewahan”. Sehingga kondisi tersebut mengantarkannya untuk selalu sadar akan arti kehidupan masyarakat arus bawah. Selama ini, hampir tidak pernah terdengar suara sumbang, berita-berita negatif tentang sosok M. Nizar di media massa. Ia jadi sosok yang selalu tetap berada dalam jalur, on the track, menjaga diri agar tetap bersih.

Ketiga, religius. Kata orang, calon pemimpin yang baik itu adalah calon pemimpin yang hatinya condong dan selalu terpaut dengan Masjid. Ini ada pada diri M. Nizar. Beliau selalu menyempatkan diri untuk berkeliling dalam setiap momen acara-acara keagamaan selama menjabat sebagai Wakil Bupati. Program “Ahad Taqwa” menjadi salah satu agenda rutinitasnya untuk selalu memakmurkan Masjid di ceruk-ceruk kampung, di ujung-ujung wilayah pesisir yang terpencil, memberikan arahan-arahan kebaikan melalui pesan dakwah. Melalui kepeduliannya, sudah, seda
Lebih baru Lebih lama