RDP tersebut dipimpin oleh ketua komisi II Edward Brando, SH didampingi dr.Idawati Nursanti, MM dan dihadiri oleh pengelola Central Park dan Dinas Perhubungan.
Dalam sambutannya, Edward Brando meminta agar Manager Central Park, Harefa untuk memberikan klarifikasi atas area parkiran yang mereka kelola.
Harefa sekarang ini mengaku mengelola 4 lokasi parkiran yang ada di Kota Batam.
"Sekarang ini kami mengelola di 4 titik lokasi, Plaza Aviari, Mall Nagoya hill, Mega Mall dan Pelayanan Publik,"kata Harefa saat RDP diruang komisi II.
Namun dalam RDP tersebut, anggota komisi II mengaku sangat kecewa kepada pihak pengelola yang tidak dapat menjawab pertanyaan dari anggota dewan terkait parkiran yang mereka kelola.
Menurut perwakilan Dishub Alexandre Banik, perparkiran sudah diatur sesuai Perda no 1 tahun 2001, yaitu tarif 1 jam pertama untuk motor Rp.1000 dan 1 jam Rp.500. Sedangkan untuk mobil Rp.2000 dan 1 jam selanjutnya Rp.1000.
"Saya sangat kecewa kepada manager yang tidak mengetahui kuantiti per hari di lokasi yang dia kelola, sebagai manager tidak mungkin tidak mengetahui berapa kuantiti perparkiran dilokasi yang dikelola,"kata Idawati.
Menurut Idawati, penarikan retribusi di mega mall tidak sesuai dengan perda yang berlaku. Pengelola melakukan indikasi penipuan terhadap masyarakat.
"Kami sudah melakukan survei ke mall pelayanan publik dan nagoya hill, dan itu sesuai dengan perda,"ungkapnya.
Rapat ditutup dengan hasil kosong karena pihak central park tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari komisi II.
"Kita akan panggil mereka lagi dan mengadakan rapat untuk membahas mekanisme parkiran,"tutupnya.
(Cn).