Teken Perjanjian Spin Off Indihome, Telkom Akan Kuasai 69,90% Saham Telkomsel


Teken Perjanjian Spin Off Indihome, Telkom Akan Kuasai 69,90% Saham Telkomsel

Ilustrasi Telkom. Foto: Net
Kwarta5.com Jakarta,- PT Telkom Indonesia (TLKM) menandatangani perjanjian pemisahan bersyarat (conditional spin off agreement) dengan PT Telkomsel pada Kamis (6/4/2023). Spin off tersebut terkait restrukturisasi korporasi dan transformasi bisnis Indihome. Berdasarkan data Telkom, pemisahan tersebut akan membuat kepemilikan saham TLKM di Telkomsel meningkat dari 65% menjadi 69,90%. Sedangkan kepemilikan saham Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (Singtel) di Telkomsel turun dari 35% menjadi 30,10%.

Berdasarkan pengumuman resmi perseroan, Kamis (6/4/2023), nilai segmen usaha Indihome yang dipisahkan mencapai Rp 58,24 triliun. Hal ini sesuai perjanjian pemisahan bersyarat.

“Sebagai bagian dari rencana pemisahan ini, Telkom dan Telkomsel juga telah menandatangani beberapa perjanjian komersial lain yang terkait, yaitu suatu wholesale agreement terkait dengan penyediaan infrastruktur, TSA 1 terkait dengan penyediaan layanan fixed broadband core, dan TSA 2 terkait dengan penyediaan layanan IT system,” tulis manajemen Telkom dalam pengumuman tersebut dikutip Investor Daily, Kamis (6/4).

Manajemen Telkom melanjutkan bahwa pemisahan ini bertujuan untuk mempertahankan daya saing dan keunggulan perseroan dalam menghadapi persaingan usaha di sektor telekomunikasi Indonesia. Aksi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan, perseroan berencana untuk menggabungkan layanan fixed broadband dan mobile broadband (selular) ke dalam satu entitas bisnis, yaitu Telkomsel.

Pemisahan ini juga diharapkan mengakselerasi proses pemerataan layanan broadband bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. “Bersamaan dengan pemisahan, pemegang saham lain Telkomsel, yaitu Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (Singtel) juga memutuskan untuk turut melakukan penyertaan modal dengan melakukan setoran secara tunai kepada Telkomsel dengan menggunakan valuasi Telkomsel yang sama dengan yang dijadikan acuan pada saat perseroan melakukan pemisahan, yaitu sebesar Rp 2.713,08 triliun,” jelas manajemen.

Sebelumnya, analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis mengatakan, spin-off Indihome dan platform konsumen baru yang berdasarkan prinsip-prinsip fixed mobile convergence (FMC), yaitu menggabungkan layanan telepon rumah (fixed) dan telepon seluler akan menjadi transformasi terbesar Telkom.

“Gabungan layanan ini akan meningkatkan penyerapan layanan digital konsumen, ARPU, dan pertumbuhan pendapatan Telkom, serta memperbaiki struktur biaya. Pada titik ini, FMC menawarkan jalur yang jelas untuk menembus layanan digital dan berbagi biaya di pasar prabayar,” tulis analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis dalam risetnya.

Red**
Lebih baru Lebih lama